Pages

Rabu, 10 September 2014

Quotes di Novel "Rembulan Tenggelam Di Wajahmu" Tere Liye

*     “Sekarang Jakarta gerimis. Cepat sekali berubah. Kayak hati. Semoga pengertian, mau saling mengalah, saling menghargai, saling menjaga, komunikasi yang baik, dan tentu saja yang paling penting pemahaman agama yang baik menyertai rasa sayang. Biar abadi sayangnya. Tidak seperti cuaca.”

*      Maka kepalanya mendongak ke atas. Mencari muka-Mu yang konon katanya ada dimana-mana. Menggetarkan sekali menyimak percakapan tanpa suara itu. Karena, Engkau selalu menjawab setiap pertanyaan. Sungguh, satu jawaban untuk satu pertanyaan. Jawaban yang sempurna. Tidak lebih, tidak kurang.


*    Semua orang selalu di berikan kesempatan untuk kembali. Sebelum maut menjemput, sebelum semuanya benar-benar terlambat. Setiap manusia di berikan kesempatan mendapatkan penjelasan atas berbagai pertanyaan yang mengganjal di hidupnya……
Ada yang mendapatkan kesempatan  itu dari buku-buku. Dari penjelasan orang-orang di sekitarnya. Dari apa-apa yang terukir di langit, tergurat di bumi atau yang tergantung di antaranya. Dari apa saja.

*         Banyak mereka yang tidak menyadari kalau penjelasan itu sudah datang… Mungkin karena mereka terlalu di butakan oleh kehidupan itu sendiri. Mungkin karena mereka tidak pernah memiliki kemampuan untuk menggapai penjelasannya. Mungkin juga karena mereka terlalu berharap penjelasan itu datang dengan amat fantastis. Dalam banyak hal, banyak kasus, penjelasan itu justru datang dengan sederhana.

*     Sayangnya, tidak semua orang beruntung mengetahui apa sebab-akibat dari setiap kejadian yang di hadapinya. Tidak banyak yang tahu apa sebab-akibat dari setiap keputusan hidup yang akan di ambilnya. Apa sebab-akibat dari kehidupannya yang mungkin dia pikir selama ini biasa-biasa saja, tidak berguna, atau menyakitkan malah.


*      “Tidak semua orang mengerti apa sebab-akibat kehidupannya. Dengan tidak tahu,maka mereka yang menyadari kalau tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu berbuat baik. Setiap keputusan yang akan mereka ambil, setiap kenyataan yang harus mereka hadapi, kejadian-kejadian menyakitkan, kejadian-kejadian menyenangkan, itu semua akan mereka sadari sebagai bagian dari siklus bola raksasa yang indah, yang akan menjadi sebab-akibat bagi orang lain. Dia akan selalu berharap perbuatannya berakibat baik ke orang lain.”

*      Kehidupan manusia itu bagai titik-titik kecil…. Kau bayangkan sebuah kolam luas. Kolam itu tenang, sangking tenangnya terlihat bagai kaca. Tiba-tiba hujan deras turun. Kau bayangkan, ada bermiliar bulir air hujan yang jatuh di atas air kolam, membuat riak…. Miliaran rintik air yang terus menerus berdatangan, membentuk riak, kecil-kecil memenuhi seluruh permukaan kolam. Begitulah kehidupan ini, bagai sebuah kolam raksasa. Dan manusia bagai air hujan yang berdatangan terus-menerus, membuat riak. Riak itu adalah gambaran kehidupannya…

*      Dan saat kau menyadari ada yang peduli, maka kau akan selalu memikirkan dengan baik semua keputusan yang akan kau ambil. Sekecil apa pun itu, setiap perbuatan kita memiliki sebab-akibat….

*      Siklus sebab-akibat itu sudah di tentukan. Tidak ada yang bias merubahnya, kecuali satu: Yaitu kebaikan. Kebaikan bisa merubah takdir…. Nanti kau akan mengerti, betapa banyak kebaikan yang kau lakukan tanpa sengaja telah merubah siklus sebab-akibat milikmu. Apalagi kebaikan-kebaikan yang memang di lakukan dengan sengaja.

*      Seseorang yang memahami siklus sebab-akibat itu, seseorang yang tahu bahwa kebaikan bisa merubah siklusnya, maka dia akan selalu mengisi kehidupannya dengan perbuatan baik. Mungkin semua apa yang di lakukannya terlihat sia-sia, mungkin apa yang di lakukannya terlihat tidak ada harganya bagi orang lain, tapi dia tetap mengisinya sebaik mungkin.

*      Kalian mungkin memiliki masa lalu yang buruk, tapi kalian memiliki kepal tangan untuk mengubahnya. Kepal tangan yang akan menentukan sendiri nasib kalian hari ini, kepal tangan yang akan melukis sendiri masa depan kalian.


*      “Kalian akan tetap menjadi saudara di manapun berada, kalian sungguh akan tetap menjadi saudara. Tidak ada yang pergi dari hati. Tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan. Kalian sungguh akan tetap menjadi saudara.”

*      Tahukah kau, kita bisa menukar banyak hal menyakitkan yang di lakukan orang lain dengan sesuatu yang lebih hakiki, lebih abadi…. Rasa sakit yang timbul karena perbuatan aniaya dan menyakitkan dari orang lain itu sementara. Pemahaman dan penerimaan tulus dari kejadian menyakitkan itulah yang abadi…

*      Kau pasti pernah mendengar olok-olok. Olok-olok yang sayangnya serius sekali. Buat apa kehidupan panjang yang baik jika di penghujung sebelum maut menjemput harus berakhir dengan keburukan. Lebih baik kehidupan panjang yang buruk tapi di penghujung sebelum maut datang, berakhir dengan kebaikan… Bagai mengumpulkan air segalon raksasa lantas bocor, kebaikan-kebaikan itu musnah oleh penghujung yang jelek. Bagai musim kemarau yang panjang terkena hujan satu jam, keburukan-keburukan itu berguguran oleh penghujung yang baik…

*      Kehidupan ini selalu adil. Keadilan langit mengambil berbagai bentuk. Meski tidak semua bentuk kita kenali, tapi apakah dengan tidak mengenalinya kita bisa berani-beraninya bilang Tuhan tidak adil? Hidup tidak adil? Ah, urusan ini terlalu sulit bagimu, karena kau selau keras-kepala.

*      Waktu itu kau sering bertanya mengapa Tuhan memudahkan jalan bagi orang-orang jahat? Mengapa Tuhan justru mengambil kebahagiaan dari orang-orang baik? Itulah bentuk keadilan langit yang tidak akan pernah kita pahami secara sempurna. Beribu wajahnya. Berjuta bentuknya. Hanya satu cara untuk berkenalan dengan bentuk-bentuk itu. Selalulah berprasangka baik. Aku tahu kata-kata ini tetap saja sulit di mengerti. Aku sederhanakan bagimu. Maksudnya adalah, selalulah berharap sedikit. Ya, berharap sedikit, memberi banyak. Maka kau akan siap menerima segala bentuk keadilan Tuhan.

*      Kalau Tuhan menginginkannya terjadi, maka sebuah kejadian pasti terjadi, tidak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu menggagalkan. Sebaliknya, kalau Tuhan tidak menginginkannya, maka sebuah kejadian niscaya tidak akan terjadi, tidak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu melaksanakannya.

*      Kejadian buruk itu datang sesuai takdir langit. Hanya ada satu hal yang bisa mencegahnya. Satu hal, sama seperti siklus sebab-akibat sebelumnya, yaitu: berbagi. Ya, berbagi apa saja dengan orang lain. Tidak. Sebenarnya berbagi tidak bisa mencegahnya secara langsung, tapi dengan berbagi kau akan membuat hatimu damai. Hanya orang-orang dengan hati damailah yang bisa menerima kejadian buruk dengan lega. Sayangnya, apa mau di kata, selama ini kau tidak pernah berdamai dengan hatimu.

*      Apapun bentuk kehilangan itu, ketahuilah, cara terbaik untuk memahaminya adalah selalu dari sisi yang pergi. Bukan dari sisi yang di tinggalkan…

*      Bagiku kau ikhlas dengan semua yang ku lakukan untukmu. Ridha atas perlakuan perlakuan ku padamu, itu sudah cukup.

*      Istri yang ketika meninggal dan suaminya ridha padanya, maka pintu-pintu surga dibukakan lebar-lebar baginya…

*      Seseorang yang memiliki tujuan hidup, maka baginya tidak akan ada pertanyaan tentang kenapa Tuhan selalu mengambil sesuatu yang menyenangkan darinya, kenapa dia harus dilemparkan lagi ke kesedihan. Baginya semua proses yang di alami, menyakitkan atau menyenangkan semuanya untuk menjemput tujuan itu. Dan dia bertekad menjemput akhir sambil tersenyum. Meninggal dengan penghujung yang baik.

*      Ternyata setelah sejauh ini semuanya tetap terasa kosong, terasa hampa. Ternyata semua yang kau miliki tidak pernah memberikan kebahagiaan. Padahal sekarang kau memiliki segalanya, mempunyai banyak. Kenapa? Karena kau sudah terjebak dalam siklus mengerikan. Kau terjebak keinginan-keinginan dunia. Kau mencintai dunia persis seperti sekerumunan orang-orang lainnya yang amat keterlaluan mencintainya. Dan lazimnya para pencinta dunia itu, maka sungguh dia tidak akan pernah terpuaskan oleh yang bisa disediakan dunia.

*      Begitulah kehidupan. Ada yang kita tahu. Ada pula yang kita tidak tahu. Yakinlah, dengan ketidaktahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri.

*      Kau selalu merasa andai kata semua kehidupan ini menyakitkan, maka di luar sana pasti masih ada sepotong bagian yang menyenangkan. Kemudian kau akan membenak, pasti ada sesuatu yang jauh lebih indah dari menatap rembulan di langit…. Kau tidak tahu apa itu, karena ilmumu terbatas, pengetahuanmu terbatas. Kau hanya yakin, bila tidak di kehidupan ini, suatu saat nanti pasti akan ada yang lebih mempesona di bandingkan menatap sepotong rembulan yang sedang bersinar indah.

*      Ada satu janji Tuhan. Janji Tuhan yang sungguh hebat, yang nilainya beribu kali tak terhingga dibandingkan menatap rembulan ciptaan-Nya. Tahukah kau? Itulah janji menatap wajah-Nya. Menatap wajah Tuhan. Tanpa tabir, tanpa pembatas…. Saat itu terjadi maka sungguh seluruh rembulan di semesta alam tenggelam tiada artinya. Sungguh seluruh pesona dunia akan layu. Percayalah selalu atas janji itu, maka hidup kita setiap hari akan terasa indah…..



Selasa, 12 Agustus 2014

Hal Yang Lebih Penting Dari Sekedar Punya Pacar Di Umurmu Yang 20-An


Yak meskipun umur gue belum 20 tahun tapi sebagai perencanaan aja kedepannya gue harus mempersiapkan apa aja. So, enjoy it!

Usia 20-an kerap diidentikkan dengan titik kedewasaan. Tidak jarang di usia ini pula pertanyaan mengenai pasangan hidup mulai bermunculan. Rasanya kalau sudah umur 20-an dan belum punya pasangan itu seperti dikejar tenggat waktu, deh. Harus segera bertemu. Apalagi kalau kalian lagi kumpul sama keluarga besar, kalian baru lulus sekolah pun udah ditanya pasangannya mana. Ga ngerti lagi deh -_____-
Padahal hidup tidak selamanya soal pasangan, lho. Ada hal-hal lain yang lebih penting untuk dilakukan selain meratapi nasib yang masih terus sendirian. Hal-hal apa saja sih yang lebih penting untuk dilakukan di usia 20-an, selain cari pacar?


1. Memuaskan hasrat Traveling




Kamu sudah cukup dewasa untuk menjajal dunia seorang diri. Tidakkah kakimu gatal diajak berjalan ke tempat-tempat baru? Diluar sana, masih banyak sekali tempat yang layak kamu kunjungi. Masih banyak keriaan hidup yang bisa kamu rasakan.
Hamparan lavender di Oro-Oro Ombo, Bukit Teletubies di Merbabu, pantai penuh matahari di Florida, Puncak Aso yang penuh salju hingga  kehidupan sederhana di Badui Dalam menanti untuk kamu jajal. Tidak punya pasangan di usia 20-an bukan akhir dunia.
Justru kamu bisa memandangnya sebagai kesempatan untuk memuaskan hasratmu berkeliling ke tempat-tempat baru untuk merayakan kehidupan.

2. Memperluas Referensi Bacaan dan Banyak Membaca Buku


Usia 20-an adalah waktu yang paling tepat untuk membentuk diri dan pola pikir. Salah satu jalannya adalah dengan banyak membaca buku. Bahan bacaan yang baik akan mempengaruhi caramu memandang dunia.

Membaca tidak hanya memerlukan konsentrasi, tapi juga konsistensi tingkat tinggi. Terkadang, hal-hal remeh dalam hubungan pacaran bisa membuatmu kehilangan greget membaca. Pikiranmu tersita untuk memikirkan apa yang terjadi dalam hubungan yang sedang kamu jalani.


Kenapa tidak mempersiapkan diri dulu sebagai pribadi yang lebih baik, sebelum menjemput pasangan yang sudah kamu idamkan sekian lama? Tenggelamlah dulu di dalamnya pemikiran Pram, Oscar Wilde hingga Tan Malaka. Otak yang masih cemerlang di usia muda akan membuatmu lebih mudah menelan gagasan-gagasan mereka.


3. Pergi Melihat Banyak Gigs Lokal



Melihat penampilan musisi lokal di berbagai gigs





Tidak hanya dari aktivitas membaca, pola pikir dan kepribadian juga bisa dibentuk oleh musik yang terus kamu dengarkan. Musik yang berkualitas akan membuatmu jadi pribadi yang lebih reflektif dan peka terhadap lingkungan sekitar.

Sekarang banyak sekali musisi lokal berkualitas yang bisa kamu nikmati karyanya. Tidak hanya melalui kepingan CD dan unduhan via internet, mereka juga sering mengadakan pertunjukan di berbagai tempat.


Pergi menonton berbagai gigs lokal adalah kemewahan yang hanya bisa dimiliki oleh kamu yang masih muda. Kalau sudah bekerja dan punya tanggung jawab domestik kamu tidak lagi akan bisa sebebas itu keluar masuk kafe untuk nonton pertunjukan musik. Jomblo di usia 20-an ada untungnya juga, ‘kan?


4. Menggiati Hobi yang Kamu Sukai





Harus diakui, pacaran itu butuh biaya yang tidak sedikit. Anggaran untuk makan, nonton, kado anniversary hingga kado ulang tahun pasangan akan menyita uang sakumu. Tidak jarang kamu harus mengorbankan hobimu agar bisa mengalokasikan uang demi kepentingan pasangan.

Padahal umur 20-an adalah waktu yang paling potensial untuk menggiati hobi. Kalau kamu tekun melakukannya, bukan tidak mungkin hobimu bisa bertansformasi jadi sumber penghasilan yang akan bermanfaat untuk masa depan.

Buat kamu yang masih jomblo di umur 20-an, tenang saja. Justru sekarang kamu punya kesempatan untuk menggunakan sumber daya yang kamu miliki untuk benar-benar menggiati hal yang kamu suka. Mau banyak beli buku, menghabiskan uang buat beli gundam atau miniatur pesawat, beli aksesoris kamera – gak akan ada yang protes!


5. Menemukan Diri Sendiri



Menjadi diri sendiri

Punya pasangan memang menyenangkan, karena kamu akan punya tempat untuk berbagi. Tapi tidak jarang hubungan pacaran juga bisa jadi distorsi bagi proses pencarian jati diri yang sedang kamu jalani.

Pasangan yang terlalu dominan akan membuat identitasmu terpayungi. Tapi sebaliknya, pasangan yang terlalu longgar kepribadiannya juga bisa mempengaruhimu menjadi orang yang tidak kuat memegang prinsip.

Momen-momen sendiri bisa kamu manfaatkan untuk benar-benar mengenal dan mencari jati dirimu. Tanpa campur tangan orang lain, kamu bebas menentukan nilai apa yang ingin kamu anut; hidup macam apa yang ingin kamu jalani kelak; hal apa yang bisa kamu toleransi dan apa yang tidak.

Kesendirian di usia 20-an justru bisa jadi titik sepi paling bermanfaat untukmu. Kamu bisa selesai dengan dirimu sendiri lebih dulu, sebelum siap membagi hidup dengan orang lain.


6. Mencoba Naik Gunung







Indonesia adalah negara yang kaya dengan gunung-gunung cantik. Keindahan puncak-puncak tertinggi di negeri ini sangat layak untuk kamu daki, minimal sekali seumur hidup. Daripada galau karena nggak punya pacar, kenapa tidak meluangkan waktu dan tenagamu untuk menggapainya?

Naik gunung tidak hanya untuk pencapaian dan keren-kerenan semata. Dari kegiatan ini kamu akan banyak belajar tentang proses mencapai sesuatu. Kamu akan memahami bahwa tidak ada hal yang bisa diraih tanpa kerja keras. Hambatan terbesar justru selalu datang dari proses mengalahkan diri sendiri.


7. Jadi Aktivis Kampus


Pernah jadi aktivis kampus

Pengalaman organisasi akan membawa banyak keuntungan bagimu dalam menghadapi dunia kerja kelak. Dari belajar berorganisasi selama masih jadi pelajar dan mahasiswa kamu akan belajar cara bekerja yang efektif, berinteraksi dengan orang lain hingga belajar menyelesaikan konflik dengan rekan kerja.

Banyak orang merasa hidupnya selesai karena masih jomblo juga di penghujung 20-an. Padahal masa-masa sendiri itu bisa dimanfaatkan untuk menambah kapasitas diri di bidang organisasi. Kamu yang masih jomblo di umur 20, gak usah khawatir.

Daripada bingung mikirin kapan jodoh akan datang lebih baik kamu daftar jadi anggota organisasi kampus. Disitu kamu akan berkembang jadi orang yang lebih kritis dan berani mengungkapkan pendapat. Walaupun jomblo, kalau kamu berkualitas orang lain pasti akan tertarik padamu kan?


8. Menjalin Pertemanan Seumur Hidup



Selain pasangan romantis, teman dan sahabat adalah bagian penting dalam hidup yang juga perlu diperjuangkan agar terus bisa bertahan. Kalau pasangan adalah tulang rusuk, teman dan sahabat adalah tulang belakang bagi kehidupanmu. Merekalah yang akan jadi kekuatan untuk menopang jalan hidupmu.
Sayangnya, saat seseorang sudah punya pasangan terkadang dia mencurahkan seluruh tenaga dan perhatian untuk pasangannya. Kalau tidak hati-hati, dia bisa melupakan kehadiran sahabat yang selama ini setia mendampingi.
Kesendirian di usia 20-an bisa jadi momen pembuka mata untuk menyadari betapa pentingnya posisi mereka. Hidup ternyata tidak hanya soal kamu dan pasangan. Ada orang-orang yang menyayangimu dengan tulus, mereka yang menerima baik dan brengseknya kamu dengan ikhlas.

9. Bisa Dapat IPK Bagus dan Lulus Tepat Waktu


Bisa dapat indeks prestasi memuaskan di setiap semester adalah hal yang jauh lebih penting dari sekedar punya pacar bagi kamu yang berusia 20-an. IPK akan mengantarkanmu ke pintu masuk pekerjaan yang kamu inginkan. Ia juga bisa jadi kendaraan ke pendidikan lanjutan yang bisa membuatmu jadi orang yang diperhitungkan.Walau pacaran tidak serta-merta membuatmu dapat nilai jelek, menjalani hubungan dengan seseorang adalah investasi pikiran dan perasaan yang tidak kecil. Tidak semua orang bisa mengatur pikiran dan hati agar tetap fokus kuliah sembari pacaran.Jika kamu tidak yakin bisa menyeimbangkan fokus antara pikiran dan hati, tidak ada salahnya kamu mengalahkan keinginan hati untuk sementara waktu. Konsentrasi saja dulu ke pendidikanmu. Jika sudah tiba saatnya nanti, dia yang sepadan pasti akan menghampiri.

10. Jadi Asisten Dosen atau Tutor

Pernah punya pengalaman sebagai asisten dosen atau tutor akan sangat membantu kamu yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat pascasarjana. Dalam proses admisi dan pencarian beasiswa, kamu yang pernah punya pengalaman sebagai asisten dosen akan jauh lebih dihargai.
Sudah dapat pasangan yang stabil di usia 20-an itu penting sih. Paling tidak kamu sudah tahu dengan siapa hidup akan dijalani ke depannya. Tapi kalau memang waktumu belum datang, ingatlah masih ada kesempatan lain yang juga sangat berharga untuk kamu lewatkan.
Lagian asisten dosen yang jomblo akan lebih menarik kan, dibanding orang yang punya pasangan tapi nihil prestasi?

11. Bisa Mempublikasikan Karyamu di Media Umum

Menerbitkan karya di media luar jadi bukti bahwa kemampuanmu sudah cukup bisa bersaing dengan orang lain di luar lingkungan nyamanmu selama ini. Usia 20-an sepatutnya jadi titik kesiapan bagimu untuk menghadapi persaingan kerja yang keras di luar sana.
Daripada cuma menunggu jodoh yang tak kunjung datang, kenapa kamu tidak manfaatkan waktu dan tenagamu untuk menghasilkan karya yang cukup layak untuk diterbitkan? Karyanya apa, terserah kamu. Mulai dari cerpen, artikel opini, foto hingga lukisan. Semua tergantung kegemaranmu.
Kebanggaan saat karyamu diterima dan dinikmati khalayak luas akan membuatmu lebih bersemangat untuk menciptakan karya-karya selanjutnya yang lebih berkualitas.

12. Dapat Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja adalah hal yang akan membedakanmu dari fresh graduates lain diluar sana. Sarjana yang sudah pernah bekerja sebelumnya akan lebih diperhitungkan oleh perusahaan, karena dianggap lebih bisa menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang sebenarnya.
Mencari pengalaman kerja di usiamu yang memasuki angka 20-an sebenarnya jauh lebih penting dari sekedar punya pacar. Hati bisa menunggu nanti, tapi pengalaman kerja harus kamu kumpulkan banyak-banyak mulai hari ini.

13. Mengerahkan Tenaga untuk Membanggakan Keluarga

Apa yang lebih menyenangkan dari melihat senyum bangga kedua orang tua yang telah membesarkan kita selama ini? Mereka yang berjuang dalam diam, memberikan semua yang mereka miliki demi kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya.
Usia muda nan produktif sepatutnya tidak hanya jadi momen berburu tambatan hati. Kamu juga harus bisa menggunakan energi dan kreativitas mudamu untuk membanggakan keluarga yang dengan takzim terus jadi pendukung setiamu.
Bukankah doa dan restu dari mereka juga akan jadi pemberi kemudahan bagimu untuk menemukan pasangan yang menggenapkan?

14. Menjajal Buka Usaha Kecil-kecilan

Kalau cita-citamu ingin jadi orang yang super kaya, jadi karyawan seumur hidup tidak akan jadi jawabannya. Jika kamu mau kaya, satu-satunya jalan yang paling masuk akal adalah dengan menciptakan peluang bisnismu sendiri.
Gunakan waktumu untuk menggodok ide bisnis dan merealisasikannya. Tidak perlu bisnis yang membutuhkan modal fantastis. Kamu bisa mulai dengan usaha yang modalnya kecil dan bisa kamu kerjakan di sela kesibukanmu.
Belajar mengelola usaha sendiri akan membuat kamu jadi orang yang lebih peka terhadap berbagai peluang yang ada di sekitar. Bukan tidak mungkin juga loh, dari kegiatan ini kamu akan bertemu dia yang juga punya renjana serupa.

15. Belajar Hidup Di atas Kaki Sendiri

Belajar mengandalkan diri sendiri
Terkadang kita memilih menjalani hubungan karena takut didera sepi yang tidak berkesudahan. Hubungan pacaran seakan jadi jalan keluar bagi semua permasalahan hidup. Padahal tidak semua kesepian akan hilang dengan dampingan orang. Terkadang kamu hanya perlu berdamai dengan perasaan itu.
Penting bagimu yang berusia 20-an untuk belajar mengandalkan diri sendiri. Kamu harus nyaman melakukan apapun sendirian. Kamu perlu punya keyakinan dalam mengambil keputusan-keputusan besar seorang diri – sebelum melibatkan orang lain nantinya.
Dia yang sudah bisa menghadapi kesendiriannya dengan bijak, akan jadi pasangan yang lebih menghargai pendampingan. Pasangan yang berjalan disisi tidak akan lagi dianggap hanya sebagai penghilang sepi.

16. Tumbuh Menjadi Pribadi yang Bermanfaat bagi Oranglain

Manusia yang paling baik adalah dia yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Dia yang pintar, kaya dan cantik menawan tidak akan berarti apa-apa selama tidak bisa memberikan manfaat bagi sesama.
Daripada sekedar memikirkan kapan pasangan yang kamu idamkan akan datang padamu, lebih baik kamu fokus jadi orang yang bisa membawa kebaikan bagi orang-orang di sekitar. Manfaatkan kemampuan yang kamu miliki untuk berbagi dengan sesama.
Dengan manfaat yang kamu berikan ke lingkungan sekitar, hal-hal baik juga akan datang padamu. Pencapaian sesungguhnya bukan terletak pada hangat dan penuh cintanya hatimu. Tapi saat kamu bisa memberikan apa yang kamu miliki untuk kebaikan orang-orang  di sekitarmu.

Jika ditilik lagi, ternyata masih banyak hal yang lebih penting dari sekedar urusan hati kan? Selamat melanjutkan hidup! Semoga kita semua tumbuh jadi pribadi yang lebih baik!

Sumber: http://www.hipwee.com/inspirasi/hal-yang-lebih-penting-dari-sekedar-punya-pacar-di-umurmu-yang-20/

Selasa, 15 Juli 2014

Quotes "Kinanthi terlahir kembali" by Tasaro Gk






"Karena suatu saat, mencintai adalah memutar hati tanpa seseorang yang engkau sayangi. Sebab, dengan atau atau tanpa seseorang yang engkau kasihi, hidup harus terus dijalani."

"Ini bukan tentangmu, melainkan aku. Kau tahu, tiba-tiba aku mengkhawatirkan masa depanku. Sesuatu yang dulu tidak pernah kupikirkan. Di manakah kau pada masa depanku? Ketika kita telah semakin menua dan lemah. Di manakah kau pada waktu itu? Masihkah kau akan memberikan senyummu?"

"...Bisakah kelak, kusaksikan lagi wajahmu...meski kutak ada di situ. Meski kau tak menyadari adaku. Tak apa jika ketika itu kau bersama cintamu. Aku akan menyaksikanmu dari kegelapan. Melihat kebahagiaanmu, meski itu neraka bagiku."

"Jika waktu adalah kupu-kupu, sudah lelah hatinya melanglang setiap sudut bumi. Sampai waktunya untuk berhenti. Tetap menunggu, namun tak berharap untuk bertemu. Dia menyadari tidak semua cinta layak diperjuangkan. Maka, yang tertinggal adalah jejak kasih yang memburam"

"Sejauh mana sebuah cinta harus diperjuangkan, atau justru perjuangan itu harus dilakukan dalam diam"

 "Kamu tahu apa yang paling menyakitkan saat perasaanmu begitu terikat pada seseorang?"

"Bukan karena kamu tidak bisa menyatu dengan dia maka kamu akan merasa hidupmu begitu nestapa. Sesuatu yang lebih meluluhlantakkan hatimu adalah ketika seseorang yang menyandera kemampuanmu untuk memiliki itu tak melibatkan lagi namamu dalam hidupnya, tidak mengingat tanggal lahirmu, tidak mengucapkan apa pun ketika datang tahun baru, bahkan tidak mengirimkan pesan basa-basi pada hari perayaan agamamu. Kamu tidak terlibat sama sekali dalam hidupnya. Bahkan, sekadar untuk diingat." 

"Pergilah...percayalah Allah punya berbagai macam cara untuk membuatmu bahagia." 

"Tersenyumlah...Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu."
 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com